Tuan
 Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang nama kecilnya 
Muhammad Saggaf dilahirkan pada hari Rabu, 17  Rabi’ul Awal 1326 [1904 
M] di Kampung Berini, Desa Pancor, Kecamatan Rarang Timur [Sekarang 
Kecamatan Selong] Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. 
Adalah
 Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, yang namanya 
disingkat HAMZANWADI [Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul 
Wathan Diniyah Islamiyah], yang akrab dipanggil Maulana Syaikh atau juga
 akrab dengan panggilan “Tuan Guru Pancor”, oleh para murid dan 
jamaahnya secara umum, semasa kecilnya diberi nama Muhammad Saggaf oleh 
ayahnya sendiri, yaitu Tuan Guru Haji Abdul Madjid.
Terdapat
 keunikan lain seputar kelahirannya, yaitu adanya cerita gembira yang di
 bawa oleh seorang wali, bernama Syaikh Ahmad Rifa’i yang juga berasal 
dari Maghrabi. Ia menemui Tuan Guru Haji Abdul Madjid menjelang 
kelahiran putranya. Syaikh Ahmad Rifa’i berkata kepada Tuan Guru Haji 
Abdul Madjid “Akan segera lahir dari istrimu seorang anak laki-laki yang akan menjadi ulama besar”.
Muhammad
 Saggaf adalah anak bungsu dari enam bersaudara, yaitu; Siti Sarbini, 
Siti Cilah, Hajah Saudah, Haji Muhammad Shabur dan Hajah Masyithah. 
Keenam putera-puterinya ini merupakan hasil perkawinan Tuan Guru Haji 
Abdul Madjid dengan seorang perempuan yang shalihah, berasal dari desa 
Kelayu Lombok Timur, bernama Inaq Syarn dan lebih dikenal dengan Hajah 
Halimatussa’diyah.
Nama
 Muhammad Saggaf masih disandangnya sampai ia berangkat ke Tanah Suci 
Makkah untuk melaksanakan ibadah haji bersama ayahnya. Setelah 
menunaikan ibadah haji, nama Muhammad Saggaf diganti menjadi Haji 
Muhammad Zainuddin oleh ayahnya sendiri.
Ikhwal
 penggantian nama ini, dilatar belakangi oleh ketertarikan ayahnya 
kepada nama seorang ulama yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia, 
yaitu Syaikh Muhammad Zainuddin Senawak, seorang ulama di Masjid 
al-Haram. Sejak saat itu namanya kemudian berubah menjadi Haji Muhammad 
Zainuddin.



 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar